Jumat, 16 November 2012

KAYU GAHARU, "KAYU EMAS INDONESIA

KAYU GAHARU, "KAYU EMAS INDONESIA

SEKILAS TENTANG GAHARU :
1. Apa itu Gaharu ?
Gaharu adalah sejenis kayu dengan berbagai bentuk dan warna yang khas, serta memiliki kandungan kadar damar wangi, berasal dari pohon atau bagian pohon penghasil gaharu yang tumbuh secara alami dan telah mati, sebagai akibat dari proses infeksi yang terjadi baik secara alami atau buatan pada pohon tersebut, dan pada umumnya terjadi pada pohon Aguilaria sp. (Nama daerah : Karas, Alim, Garudan lain-lain).
2. Apa saja yang dihasilkan dari pohon gaharu ?
*) Abu gaharu adalah serbuk kayu gaharu yang dihasilkan dari proses penggilingan atau penghancuran kayu gaharu sisa pembersihan atau pengerokan.
*) Damar gaharu adalah sejenis getah padat dan lunak, yang berasal dari pohon atau bagian pohon penghasil gaharu, dengan aroma yang kuat, dan ditandai oleh warnanya yang hitam kecoklatan.
*) Gubal gaharu adalah kayu yang berasal dari pohon atau bagian pohon penghasil gaharu, memiliki kandungan damar wangi dengan aroma yang agak kuat, ditandai oleh warnanya yang hitam atau kehitam-hitaman berseling coklat.
*) Kemedangan adalah kayu yang berasal dari pohon atau bagian pohon penghasil gaharu, memiliki kandungan damar wangi dengan aroma yang lemah, ditandai oleh warnanya yang putih keabu-abuan
sampai kecoklat-coklatan, berserat kasar, dan kayunya yang lunak.

Gaharu adalah sejenis kayu dengan berbagai bentuk dan warna yang khas, memiliki kandungan damar wangi, berasal dari pohon atau bagian pohon penghasil gaharu, sebagai akibat dari proses infeksi yang terjadi secara alami atau buatan pada pohon Aguilaria sp (Thymelaeaceae).

Gaharu dikenal berasal dari marga tumbuhan bernama Aquilaria. Di Indonesia tumbuh berbagai macam spesiesnya, seperti A. malaccensis, A. microcarpa, A.hirta, A. beccariana, dan A. Filaria.

Karena banyaknya jenis tumbuhan ini ada di Indonesia, maka bukan barang aneh, bila kemudian tumbuhan ini juga banyak dimanfaatkan masyarakat. Manfaat gaharu antara lain sebagai bahan pembuat obat dan parfum.

DAFTAR NAMA JENIS GAHARU DI INDONESIA
No. Nama, Botanis, Daerah, Penyebaran.
01 Aquilaria malacensis Kalimantan, Sumatra
02 Aquilaria hirta Kalimantan, Sumatra
03 Aquilaria filarial Nusa tenggara, Maluku, Irian Jaya
04 Aquilaria microcarpa Kalimantan, Sumatra
05 Aquilaria agalloccha Roxb Kalimantan, Sumatra, jawa
06 Aquilaria beccariana Kalimantan, Sumatra
07 Aquilaria secundana Maluku, Irian Jaya
09 Aquilaria tomentosa Irian Jaya
10 Aetoxylon sympethalum Maluku, Irian Jaya, Kalimantan
11 Enkleia malacensis Maluku, Irian Jaya
12 Wikstromiea poliantha Nusa tenggara, Maluku, Irian Jaya
13 Wikstromiea tenuriamis Kalimantan, Sumatra, Bangka
14 Wikstromiea androsaemofilia Irian Jaya, Kalimantan, NTT, Sulawesi
15 Gonystylus bancanus Kalimantan, Sumatra, Bangka
16 Gonystylus macrophyllus Kalimantan, Sumatra
17 Gyrinops cumingiana Nusa tenggara, Irian Jaya
18 Gyrinop rosbergii Nusa tenggara
19 Gyrinop versteegii NTT, NTB
20 Gyrinop moluccana Maluku, Halmahera
21 Gyrinop decipiens Sulawesi Tengah
22 Gyrinop ledermanii Irian Jaya
23 Gyrinop salicifolia Irian Jaya
24 Gyrinop audate Irian Jaya
25 Gyrinop podocarpus Irian Jaya
26 Dalbergia farviflora Kalimantan, Sumatra
27 Exccocaria agaloccha Jawa, Kalimantan, Sumatra

Indonesia mulai mengekspor secara langsung kayu gaharu (sejenis damar) ke China setelah sebelumnya melalui negara perantara seperti Taiwan, Singapura dan Hong Kong. Ekspor langsung juga akan membuat harga di level petani menjadi lebih tinggi karena tidak ada biaya yang dikeluarkan untuk pihak ketiga.

Di pasar internasional, permintaan gaharu mencapai 4.000 ton per tahun dan China telah menjadi salah satu importir gaharu terbesar sebanyak 500 ton per tahun. Sebagian besar kayu gaharu Indonesia diekspor ke Saudi Arabia, Emirat Arab, Taiwan, Singapura, Hong Kong, AS dan Uni Eropa karena kesulitan dalam menembus langsung ke pasar China.
Dalam lima tahun terakhir total ekspor kayu gaharu Indonesia mencapai 170-573 ton dan menghasilkan devisa sebesar US$26 juta di tahun 2006 dan meningkat menjadi US$86 juta pada tahun 2010. Kayu gaharu yang biasa diekspor berbentuk chips, blok, bubuk dan minyak. Potensi gaharu di Indonesia diperkirakan mencapai 600.000 ton setahun dengan sentra produksi di Papua, Kalimantan dan Sumatera. Harga gaharu Indonesia berkisar antara Rp100.000 dan Rp150.000 per kilogram tergantung kualitasnya. Baru-baru ini, pertanian gaharu telah mulai dikembangkan di daerah Bangka, Sukabumi, Bogor, Lampung dan Nusa Tenggara Timur.
Kualitas terbaik gaharu di Indonesia (Aquilaria filaria) berasal dari hutan Kalimantan Timur yang bisa terjual hingga Rp150 juta per kilogram. Di China jenis kayu tersebut dapat terjual hingga Rp 400 juta per kilogram, sedangkan di kawasan Timur Tengah harganya bisa mencapai Rp300 juta per-kilogram.
Di negara-negara tujuan ekspor, kayu itu digunakan untuk bahan obat-obatan, bahan baku parfum, aroma terapi, suvenir dan perlengkapan ritual keagamaan.

GAHARU merupakan Komoditi Elit, Langka & Bernilai Ekonomi Tinggi Gaharu merupakan produk ekspor. Tujuan ekspor adalah negara-negara di Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Singapore, Taiwan, Jepang, Malaysia.
Pohon Gaharu (Aquilaria spp.) adalah species asli Indonesia. Beberapa species gaharu komersial yang sudah mulai dibudidayakan adalah: Aquilaria. malaccensis, A. microcarpa, A. beccariana, A.hirta, A. filaria, dan Gyrinops verstegii. serta A. crassna asal Camboja.
Gaharu merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat di negara-negara Timur Tengah yang digunakan sebagai dupa untuk ritual keagamaan. Masyarakat di Asia Timur juga menggunakannya sebagai hio. Minyak gaharu merupakan bahan baku yang sangat mahal dan terkenal untuk industri kosmetika seperti parfum, sabun, lotions, pembersih muka serta obat-obatan seperti obat hepatitis, liver, antialergi, obat batuk, penenang sakit perut, rhematik, malaria, asma, TBC, kanker, tonikum, dan aroma terapi.

Pengelompokan gaharu:
1) Abu gaharu: Super, kemedangan A, Kacang, kemedangan TGC;
2) Kemedangan A, B, C, TGC , (BC), Kemedangan Putih,Teri Kacang (terapung); dan
3) Gubal gaharu tdr dari: Double Super, Super A, Super B, Kacang, Teri A, Teri B, dan dan Sabah (tenggelam).
Gaharu memiliki nilai harga mulai dari 100.000 – 30 juta/kg tergantung asal species pohon dan kualitas gaharu. Sedangkan minyak gaharu umumnya disuling dari gaharu kelas rendah (kemedangan) memiliki harga mulai dari 50.000-100.000/ml.
Sebanyak 2000 ton/tahun gaharu memenuhi pusat perdagangan gaharu di Singapura. Gaharu tersebut 70% berasal dari Indonesia dan 30% dari negara-negara Asia Tenggara lainnya. Hutan alamsudah tidak mampu lagi menyediakan gaharu. Gaharu hasil budidaya merupakan alternatif pilihan untuk mendukung kebutuhan masyarakat dunia secara berkelanjutan.Jika satu pohon gaharu hasil budidaya menghasilkan 10 kg gaharu (semua kelas), maka diperlukan pemanenan 200.000 pohon setiap tahun.